Sabtu, 22 Oktober 2016

Selagi masih muda, travelling lah yang banyak



Saya ini suka sekali traveling. Bukan traveling mewah loh, masih kelas backpacker. Artinya masih pake tas gemblok dan cari ticket promo, peginapan seadanya dan termasuk traveller yang care dalam urusan budget.


Paling jeliii kalo ada promo tiket pesawat murah langsung hunting. Soal penginapan juga, bagi seorang backpacker tidak pernah merepotkan masalah penginapan. Mau kelas boarding room kek, atau kelas hostel kek, lah wong hari-harinya di habiskan diluar ruangan kok. Bukan di hotel. Yang penting penginapan itu bisa buat tidur. Wes kui thok. Saya juga pernah kok tidur di bandara demi ikut pesawat pagi. Dan... nggak usah malu. Wong rezeki yang di pake buat travelling juga halal kok.


Saya ini dulu termasuk kategori “miskin travelling” ketika masih kuliah. Karena tak punya uang untuk liburan sama sekali. Jadi ya monoton hidup hanya buat kuliah lalu pulang ke rumah.


Setelah kerja, saya pun menebus “dosa” untuk travelling saya ke banyak kota dan ke beberapa negara Asia. Banyak orang berpikir travelling itu cuma buang-buang duit. Banyak kan diantara kita yang berpikir begitu?


Well saya tidak perlu menjelaskan kenapa saya travelling. Bagi saya travelling adalah sekolah kehidupan yang sebenarnya. Kita pergi ke gunung, pergi ke desa tradisional, pergi ke pantai, itulah sekolah kehidupan yang sebenarnya. Kita dituntut untuk memliliki komunikasi yang baik, berinteraksi dan beradaptasi dengan penduduk lokal, belajar kearifan lokal, belajar banyak larangan yang harus dipatuhi dan belajar budaya.


Hidup kita tak sepenuhnya hanya dihabiskan di depan komputer kantor kan? Hanya mengurus laporan untuk si boss, meeting dll. Terus kapan kita punya waktu untuk menyenangkan diri sendiri kalo tidak travelling?


Maka ayokk, selagi muda kita manfaatkan waktu kita mengumpulakn uang dan pergi travelling. Mmumpung waktu masih banyak dan badan masih kuat. Kalo nunggu kaya baru travelling, itu udah terlambat. Kita kaya ketika sudah tua, dan ketika ingin travelling, badan sudah tidak kuat jalan jauh.



Benar kan??



J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar